Sabtu, 19 September 2020

Syakik Al Balki

Kisah singkat Saqiq Al balqi tentang tawakal.

Dimasa awal-perjalanannya Saqiq Al balqi berjalan jalan bersama gurunya dan sampailah di sebuah padang pasir, lalu mereka melihat burung yang terkapar dengan sebelah sayapnya patah karna pemangsa. Kemudian mereka menyaksikan burung-burung yang lain berdatangan membawa makanan dan merawat burung tersebut hingga sembuh.
Kemudian saqiq Al balki berkata pada gurunya : "Setelah saya melihat langsung kebesaran Allah melalui peristiwa ini, saya memutuskan untuk meninggalkan seluruh kekayaan dan perniagaan saya bertawaqal sepenuhnya kepada Allah dan menempuh jalan tasawuf."
Lalu gurunya menjawab : "Cita-citamu sangat baik wahai anaku tapi Kenapa engkau malah meniru burung yang terluka, tidakah engkau melihat sekawanan burung yang membawa makanan dan merawatnya.?"
Bukankah tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah dan bertasawuf tidak berarti miskin dan meninggalkan bekal yang telah di berikan Allah (lebih baik belanjakan di jalan Allah), bertasawuf juga tidak berarti bodoh dalam syariat (fiqih).

Catatan :
Kezuhudan bukan berarti kemiskinan, orang zuhud bisa juga kaya, kezuhudan itu artinya hilangnya hasrat duniawi di dalam hati. {Rabiahtul adawiyah}

Tawakal itu bukan tentang burung dengan sayapnya yang patah atau simpatinya sekawanan burung melainkan tawakal adalah keseluruhan kisah ini.

Kita harus faqih dan bertasawuf secara bersamaan sebagaimana Al Imam As Syafi'i RH.

Wallahu alam bisawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar