Mari berfikir.
Menurut saya :
"Realitas dan Kebenaran itu dua hal yang berbeda dan menyamakan keduanya akan melahirkan sekularitas." : Realitas itu pernyataan yang manipulatip dan bersifat politis sedangkan kebenaran itu absolut, ideal, murni tidak bisa di potong-potong menjadi beberapa bagian lalu di letakan dalam sistem kehidupan, tidak di kontaminasi kepentingan dan pemikiran, tentu harus tidak di lahirkan kemudian.
Baik mari kita analogikan Realitas itu seperti seorang yang berkata "bahwa semua orang akan setuju bahwa daging ayam itu enak, gula itu manis, garam itu asin, kopi itu pahit, tapi seseorang tidak bisa menjadikannya dalil untuk menyama ratakan seluruh keyakinan dalam kebenaran, karna kebenaran tidak bisa di batasi hanya karna hal ihwal yang manipulatif atau politis, kebenaran harus bertanya apakah semua benda benda itu diproduksi, dikelola, diolah, dikonsumsi dengan baik. Jadi kebenaran itu adalah realitas yang di benarkan secara mutlak."
Sikap saya pribadi terus terang saya tidak menyukai persi kebenaran yang bisa di taklukan oleh fikiran saya sendiri, bisa di manipulasi dan di politisi, tentu saja demikian sikap saya dalam memilih Tuhan.
Bagaimana dengan anda? Hehehe
Jadi menurut saya siapa saja yang menyamakan Realitas dan kebenaran sebenarnya ia tidak pernah berfikir realistis karna ia telah mengingkari logisitasnya sendiri. Mereka memuja akal tapi sebenarnya mereka tidak pernah menggunakan akalnya dengan benar, semakin mereka memujanya semakin menjauh dari kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar