Sabtu, 21 Maret 2020

Tuhan dan Ilmu Pengetahuan

Tuhan dan ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang bertentangan.
seorang religius tidak perlu takut akan sains.
"Jika kamu tak punya iman dalam keyakinanmu, maka saat itulah kamu harus takut akan sains,"
Tuhan, alam semesta, dan tujuan eksistensi manusia bisa ditemukan lewat proses, bukan secara instan.
Meski demikian tetapi "Mereka yang religius akan langsung mengakui keberadaan Tuhan, karna dialah yg meletakan konsep awal pada setiap pemikiran dn itu tidak akan bisa di pungkiri sementara kita tahu tidak sesuatupun karya tanpa sebuah konsep terlebih dahulu. tapi Anda tak di paksa membuat lompatan teologi untuk mencari kebenaran," karna seberapapun hebat dn tingginya pengalaman dn pencapaian kau akan kembali pada dirimu sendiri untuk mencapai kebenaran.

"Ada banyak hal yang kita tahu tetapi belum kita pahami. Kita tidak dapat menjadi seorang manusia yang baik jika berpikir pekerjaan kita sudah selesai,"

Penelitian tentang asal-usul semesta selama ini menghasilkan pandangan bahwa alam tercipta tanpa campur tangan siapa pun, tidak terkecuali Tuhan.
Dalam hal ini secara tidak sadar mereka sedang berbicara tentang tuhan. Karna jika ada pengecualian maka ada hal di belakang pengecualian tersebut.
Ungkapan di atas adalah sebuah konspirasi dunia yang lahir sejak zaman awal peradaban manusia.

Tuhan tidak bisa langsung ditempatkan pada saat Big Bang tetapi bukan berarti Tuhan tidak ada. Karna big bang itu sendiri adalah peristiwa dn peristiwa itu melahirkan suasana dn suasana turunan dari sebab dn akibat maka tentu hukum ini tidak bisa tidak dn harus menghuni ruang dn waktu.
Pristiwa tunduk pada arah, tunduk pada ruang dn membutuhkan tempat, tunduk pada waktu dn menjadi sejarah. Setiap sejarah itu berlalu dn yg berlalu atau yg akan datang ada di dalm waktu dn waktu hanya ada di dalam ruang.

"Penciptaan bukan sesuatu yang berlangsung 13,8 miliar tahun lalu. Tuhan sudah ada sebelum ruang dan waktu ada. Anda tak bisa mengatakan "sebelum" sebab sebelum hanya berlaku di dlm ruang dn waktu atau yg kita sebut Alam semesta.

Istilah "awal mula" alam semesta berbeda dengan "asal-usul".

"Awal mula alam semesta adalah pertanyaan ilmiah, bisa diprediksi secara tepat kapan bermula. Namun asal usul alam semesta adalah pertanyaan teologis," 

 "Tuhan bukan pencapaian sains, tetapi sesuatu yang kita asumsikan sejak awal. Saya takut akan Tuhan yang bisa dibuktikan fikiran, ilmu pengetahuan/sains sebab saya tahu sains tidak bisa menjangkaunya, ada sebuah pola yg menerusi fikiran yaitu hati dn iman terletak di sana.

Pencapaian kebenaranlah yang bisa menyatukan kita semua," maka kita harus kembali pada asumsi awal. Bahwa tidak ada pencipta lain di Alam ini dn sebenarnya kita tidak menciptakan apapun, kita hanya menyimbolkannya dengan angka atau dengan huruf dn simbol-simbol lainnya agar bisa di fahami dn bermanfaat bagi kita.

Sejarah membuktikan, bahwa orang orang yang relijius atau lembaga lembaga agamalah yang membantu kegiatan ilmiyah.

Seorang ateis mengatakan, sains dan agama rival. Maka aku katakan "Jika pun ada persaingan, maka itu persaingan antar saudara," hahaha

"Adalah sebuah tindakan kriminal melawan sains berpikir bahwa hanya para ateis yang bisa melakukannya. Sebab, jika itu benar, maka akan ada banyak ilmuwan ter eliminasi, dn itu merupakan kedustaan yg sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar