Minggu, 22 Maret 2020

Rahasia Takdir

"Seseorang tidak boleh berlindung pada rahasia takdir untuk meninggalkan amal saleh."
'Lalu apa faedah doa di saat yang sama ketentuan (qadha) Allah tak bisa ditolak?’
Catatan :
Tolak bala melalui doa merupakan bagian dari qadha secara global. Doa menjadi sebab tolak bala dan sebab turunnya rahmat-Nya sebagaimana perisai menjadi sebab penolak senjata dan air menjadi sebab tumbuhnya tanaman di tanah. Ilustrasinya seperti perisai yang menolak anak panah sehingga keduanya saling berlawanan sebagaimana doa dan bala. Secara sengaja mengosongkan tangan kosong tanpa senjata bukan menjadi syarat atas pengakuan qadha.
Kutip : Allah berfirman, ‘Hendaklah mereka waspada dan siapkan senjata,’ (An-Nisa ayat 102). Allah menentukan suatu hal dan menjadikan penyebabnya,”

Teruskan 'perjuangan' wahai para mujahid, berpegang teguh pada tali Allah dan jangan bercerai berai.

Wallahu a'lam bissawab....

Arah Angin

"Ia yang bijak tidak perlu merubah arah serta kokoh tujuannya perhatikanlah begitu mahirnya ia mengendalikan layar." : 'ia menyadari arah angin tidak bisa di ubahnya lebih baik kendalikan saja layarmu maka kau tidak perlu merubah arahnya untuk mencapai tujuan.'
Untuk apa menghawatirkan kemana angin berpihak... Perhatikan saja lalu mainkan layarmu. Hemmm pelaut Handal mengerti itu.
Catatan:
Teguhlan pendirian, Jadilah handal dan berani, mohonlah kekuatan pada Allah mudah mudahan kita terhindar dari sifat sifat munafik.

Tatanan Tawasul

"Semesta ini tatanan 'tawashul' (wasilah) dan lumpur hitam ini juga termasuk padanya."di
Mengenai kehilafan ini orang musrikin berkilah dgn mengatakan: "Agar mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat dekatnya." Sedangkan kami berkata: "Agar Allah mendekatkan kami kepadanya melalui 'jejak-jejak kesolehan.' "
Tentu hal ini berbanding terbalik. Orang musrikin menyembah 'wasilah' sedangkan kami menyembah hanya kepada Allah saja.!
Kalimat di atas terdengar jelas namun mengandung makna yang sangat dalam karna ini menyangkut buah pemikiran juga i'toqod keimanan maka untuk menyikapinya kecerdasan intelek tula dan kecerdasan spiritual itu mesti berdampingan karna keduanya adalah rahmat Allah. "Dan kelak Allah akan menjelaskan sejelas jelasnya apa yang mereka perselisihkan."
Imam Ali Karomallahuwajhah pernah di tanya : "Bagaimana kamu mengenal tuhanmu?" 'Apakah engkau mengenal Allah melalui Muhamad ataukah engkau mengenal Muhamad melalui Allah.'
Beliau menjawab : "Jika aku mengenal Allah melalui Muhamad maka Muhamad lebih aku agungkan daripada Allah dan jika aku mengenal Muhamad melalui Allah maka Aku tidak membutuhkan Muhamad."
Lalu beliau melanjutkan : "Aku mengenal Allah dari Allah (melalui tanda tanda kehadirannya di semesta ini) dan telah datang muhad untuk menjelaskannya kepadaku."

Diluar Kebijaksanaan

"Beberapa hal di luar jangkauan kebijaksanaan..." Apakah itu? 'Kita pasti bodoh jika berpikir bahwa Kita mengetahuinya.' Andai ada yg dapat menjelaskan hal ini, ia akan tahu esensi murni dari iman; sampai saat itu, apa kesamaan yang dimiliki iman dan diri kita? lebih baik diam daripada berbicara omong kosong seperti yang dikatakan; 'iman tidak ditenun pada setiap pakaian.'

Mengharap Hubungan

"Mengharapkan hubungan untuk memenuhi sebuah kebutuhan emmm... rasanya tidak adil bukan?"
"Kebenarannya adalah hubungan adalah kebutuhan itu sendiri."
'Saat sebuah pola muncul dalam kehidupan itulah gunanya fikiran dan jenius jika kita mampu menebak kapan pola itu akan berhenti.'
'Ketika engkau mewartakan 'aku mencintaimu' disanalah kegagalan akalku karna aku tidak tahu bagaimana aku menampung cinta sebesar itu, dan kapan aku akan berhenti mencintai.'
'Hidup seperti potongan teka teki tugas para Rasul untuk menemukan potongan potongan itu melalui petunjuk sang haliq namun kau sendiri yang harus menyelesaikannya!'

Andai Malam Menjelang

"Andaikan malam menjelang, apakah yang membuatnya begitu bergairah? Bagai merpati yg terbelenggu ia meratap tanpa jemu. Di atasnya awan menghujani derita dan putus asa. Di bawahnya lautan menggelora/kecewa. Tanyalah atau biarkanlah mereka bernyawa. Bagaimana tawanan bebaskan tawanan lainnya, sementara dia dipercaya tanpa-Nya dan dia tidak terbunuh, kematian itu 'istirah' baginya. Bahkan dia tidak dapat mati sampai bebas karenanya."
'Se ekor kerang yang haus, meneguk setetes air di lautan lalu menemukan mutiara dalam dirinya sendiri.' ; "Sungguh 'bodoh' kerang yang keluar dari cangkangnya hanya untuk meneguk setetes air di ujung jarum."
Catatan :
"Yang di cari itu bisa hilang yang di ceritakan itu berlalu dan yang bertempat itu bisa di taklukan."

Dua Sisi

Ibrahim As dan Namruz.
Musa As dan Firaun.
Daud As dan Jalut (Goliat)
Al Mustofa Rosulullah sayidina muhamad Salallahualaihiwassalam dan Abu jahal cs.
Imam Ali Karomallahu Wajhah dan Muawiyah.
Apakah kedua sisi itu benar atau keduanya salah?
Apakah kedua sisi itu benar atau keduanya salah. Benar atau sedikit benar, salah atau sedikit salah?
Bukankah karna itu Agama hadir untuk memisahkannya dan tentu tidak akan bisa terpisah dengan ulama.
Dalam hal ini saya rasa ulama tidak boleh diam, plin plan apalagi bersikap samar dengan ungkapan ungkapannya menyikapi sunatullah ini. (Bersikaplah yg jelas dan gamblang) agar tidak 'menyesatkan' umat yang awam.
Saya tidak tau sebutannya kepada orang yang apabila di hadapkan kepadanya antara yang haq dan batil, benar atau sedikit benar atau salah dan sedikit salah lalu dia bersikap netral, plin plan, apalagi menyuguhkan kode kode dalam bahasanya yang samar..?
"Dunia ini di penuhi dengan fitnah syubhat maka apakah benar menyajikan sikap yang 'syubhat' pula.!"
Jika sikap semacam ini di sebut cinta maka 'jauh panggang dari api' : "Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan.
Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat."
Tidak khawatirkah apabila dalam hal ini di kedalaman jiwa manusia juga anasir anasir kehalusannya justru akan terkecoh membedakan antara kelembutan atau keras hati,  ketenangan atau ketakutan, juhud atau justru cinta dunia, Arif atau justru cinta diri.
"Ingatlah 'Pertengkaran' melawan kebatilan adalah syiar."
"Karna itu 'pedang keadilan tidak memotong dengan pelan': maka ketajamannya tidak menganiyaya atau menyakiti melainkan ia adalah lambang dari kasih sayang juga kelangsungan hidup."

قل الحق ولو كان مرا

Harapan

Yang menghubungkan semua manusia adalah harapan.

Manusia/individu bisanya mencintai orang yg memenuhi harapan.
Tpi harapan terkadang ditakdirkan mnjdi patah.
Mengapa harapan bisa patah?
"Karena setiap harapan berasal dri pikiran manusia"

Ironinya .
Tdk seorang pun yg mau belajar mengenai harapan orang lain, terlepas dri semua niat utk memenuhinya. Ketika tdk seorang pun pernah dpt memnuhi harapan orang lain, itu adalah akar KONFLIK
Semua hubungan berubah menjadi konflik . . .

Namun jika manusia berhenti membangun hubungan mereka berdasarkan harapan
menerima hubungan apa adanya . . . bukankah hidup ini akan menjadi penuh kedamaian dan kebahagiaan?

Matematika

'Matematika' itu ilmu pasti ; "1+1=2 itu benar."
Tapi 2 itu bisa salah meski rumusnya benar apabila Asumsi Awalnya salah.
Maksudku : janganlah menilai se ekor gajah hanya dengan memegang ekornya saja, bagaimana jika ternyata yang kau pegang ekor tikus dan penilaianmu terhadap gajah akan salah total. "ketika 'matematik' di hadapkan pada hukum alam ia tidak selamanya pasti ketika ia pasti maka ia tidak selalu merujuk kaidah-kaidah hukum alam."

Kebenaran tidak bisa di potong-potong menjadi beberapa bagian lalu meletakannya dalam sebuah sistem kehidupan, kebenaran harus utuh. Carilah ia kebenaran itu dari kebenaran dan untuk kebenaran.
"Seimbangkanlah dan amatilah subjektifitas dalam dirimu dan objektifitas di luar dirimu inilah paradigma yang hanya bisa terlahir dari rahim dogma."
Sebuah pembodohan besar mencoba memisahkan agama dengan tatanan kehidupan manusia. Ini merupakan pengingkaran sejarah dan peradaban, juga pengingkaran terhadap pengetahuan.

"Alangkah dungunya dirimu ketika mengikuti 'seseorang' yang menyarankanmu untuk menghancurkan kapalmu sendiri sementara kau melihatnya berlayar dengan membawa barang barang milikmu." ; Ambilah kembali wahi sodaraku karna kebenaran adalah harta kekayaan orang orang muk'min yang telah hilang saat ini!

Kabilah

Ketika kafilah berulang-alik berangkat dan tiba, mereka sepenuhnya tersembunyi: bagaimanakah mereka akan dikenali oleh para ahli-dunia?
Kepada Ibrahim a.s. api tunduk, bagaikan gelang-kaki;kepada Musa a.s laut tunduk dan digendongnya dia di atas pundaknya;
Kepada Dawud a.s besi tunduk dan melunak bagai lilin; kepada Sulaiman a.s angin tunduk bagai budak.

Jika memang demikian, wahai manusia berdada-sempit, lalu mengapa takut-rugi menahan gerak langkahmu dalam soal agama?
Kematian adalah suatu hadiah bagi kefanaan dan para mujahid merindukannya seumpama mereka berpuasa lalu menunggu detik-detik saat berbuka sementara seluruh hidangan ada di depan mata mereka tanpa terhijab satu tutupanpun. Aroma harumnya sampai melewati batas rasional dan mematikan indranya karna yang tercium darinya adalah aroma cinta ilahiyah yang tidak mungkin otak manusia bertahan padanya! Wallahu a lam bissawab...

Rantai Taqdir

Takdirmu adalah sebuah akumulasi dari semua keputusanmu. Satu keputusan saja bisa merubah takdirmu dan itu juga bisa mengubah masa depan ; Keputusan adalah sudut pandang dari manusia itu sendiri.
Inilah yang di sebut rantai takdir.

Sebenarnya kita sedang membicarakan persepsi manusia di sebalik rangkaian takdir.

Satu catatan saja untuk hal ini : 
'segala yang berlaku di alam ini baik penetapan dan perubahannya tidak pernah terjadi di luar alam'.
Lebih jauh dari ini..? Aduhaiii "Diam adalah kalimat yang terbaik."

Tenggelam

Seseorang yang menyadari bahwasannya dia sedang tenggelam maka tidak perlu lagi dia mempertanyakan seperti orang bodoh bertanya ; "dimanakah laut itu ? : Di atas atau di bawah, di depan atau di belakang, di kiri atau di kanan, menyatu atau terpisah."
Karna dimanapun dia menghadap itulah ia (laut) itu. Dikatakan bersatupun tidak di katakan terpisahpun tidak.
Fikirkanlah itu wahai putra putri al khalil.

Sikap Berterimakasih

"Sikap 'berterimakasih' kepada Allah dan 'berterimakasih' kepada 'mahluk' adalah dua sikap yang di satukan oleh pengetahuan yang utuh.

Jika kedua sifat ini di pisahkan maka itu artinya engkau sedang terpedaya oleh setan yang menari di depan mata tabiat insan.

Sebagian orang akan seolah-olah berterimakasih kepada Allah sementara ia mengabaikan sebab sebab yang berkaitan dengannya.

Sebagian orang yang lain akan memuja muja sebab sebab yang berkaitan dengan kelancaran urusannya dan mengabaikan Allah : ini adalah dua sifat yang di satukan oleh keterpedayaan.

Keterpedayaan ini akan melahirkan sifat 'kufur' dan 'tidak tahu terimakasih (tidak bisa menghargai jasa orang lain) ini juga dua sifat yang di satukan oleh sifat kebodohan atau lemah pemikiran.

Maka keterpedayaan dan kebodohan itu adalah dua sifat yang di satukan oleh setan 😈, Tiada sifat yang di turunkan setan dari kedua sifat itu setelahnya kecuali keangkuhan dan kedengkian.

Toriqot

"Toriqot tidak ubahnya sebuah pohon yang utuh." ; Dahan dan rantingnya adalah syariat,[1] pokok pohon adalah hakikat dan 'makrifat adalah akarnya'.
Dan perlu engkau ketahuilah : "Akar yang terkubur di dalam tanah yang mencoba naik kepermukaan dia akan lenyap bahkan puhon itupun akan tumbang ; 'Akar tidak mungkin menjadi pohon'.[2]"
Untuk hal ini aku hendak menambahkan sesuatu : Ketika sebuah pohon mulai tumbuh "setiap bagian dari pohon itu akan tak jauh berbeda ukuran, kadar dan keadaannya..."

Catatan;
1. Pengetahuan manusia itu akan bersepakat pada pokoknya berhubungkait pada dahannya dan berselisih pada rantingnya.

2. Hukum dan ilmu itu akan bersepakat secara objektif dan kadang kala bersinggungan secara subjektif.

Hukum dan Ilmu

"Ketahuliah
'Hukum' itu tidak bisa di halang oleh 'ilmu' dan ilmu tidak akan pupus sampai akhir zaman."
"Hukum dan ilmu itu berjalan beriringan tapi kadang kala keduanya bersinggungan ; namun kedua duanya benar dan tidak tercela."
Ketika keduanya bersinggungan maka taatilah hukum namun itu juga tidak berarti ilmu menjadi tidak berguna.

Suatu kali, Ali melewati kawasan permukiman Yahudi. Kaum ini termasuk kafir dzimmi sehingga memeroleh perlindungan negara.
Tiba-tiba, Ali melihat ada sebuah baju perang dijemur di depan salah satu rumah. Keponakan Rasulullah Muhammad SAW itu pun menghampirinya.
Dia memerhatikan baik-baik keadaan baju perang itu. Sesudah itu, Ali merasa yakin bahwa benda itu miliknya.
Sesudah memimpin shalat subuh berjamaah, Khalifah Ali kembali lagi ke rumah itu. Dia lantas mengetuk pintu. Keluarlah si pemilik rumah.
"Wahai Yahudi, bagaimana keadaanmu?" tanya Ali.
"Baik-baik saja, wahai khalifah," jawab si Yahudi ini.

Ali kemudian menunjuk pada baju perang yang sedang dijemur. "Aku melihat ada baju perang di depan rumahmu. Apakah itu kepunyaanmu?" selidik Ali.
"Baju itu dijemur di rumahku. Tentu saja baju perang itu punyaku," terang pria Yahudi itu.

"Tapi aku yakin baju ini milikku," tegas Ali lagi. Sahabat Nabi SAW itu lantas menunjukkan beberapa ciri yang memang terdapat pada pakaian tersebut.
Orang Yahudi itu toh tetap bertahan pada argumentasinya. Ali kemudian mengajaknya ke pengadilan saat itu juga.
Sampailah keduanya di gedung pengadilan. Ali masuk, diikuti si Yahudi. Dengan mata kepalanya sendiri, orang kafir dzimmi itu melihat tidak ada perlakuan khusus terhadap sang khalifah.
Begitu Ali mengucapkan salam, seisi ruangan menjawabnya. Sesudah itu, tidak terjadi apa-apa.
"Wahai khalifah, silakan mengantre," kata hakim.

Ali pun menuju ke barisan antrean dari yang paling belakang. Beberapa lama kemudian, dia pun bisa mendaftarkan perkaranya.

Tibalah giliran kasus Ali dan si Yahudi tadi digelar. Di hadapan mereka, sang hakim bertanya, apa pokok persoalannya.
"Saat aku sedang berjalan di depan rumah dia, aku mendapati sebuah baju perang sedang dijemur. Setelah mengamati baik-baik, aku yakin betul baju tersebut adalah kepunyaanku," terang Ali.

"Bagaimana menurut engkau?" tanya sang hakim kepada si Yahudi.
"Baju itu dijemur di rumahku, wahai Hakim. Aku mengatakan, baju perang itu adalah milikku," tegasnya.
"Apakah engkau bisa menghadirkan saksi-saksi yang dapat menunjukkan, itulah baju perang engkau?" tanya Hakim kepada Khalifah Ali.

"Yang tahu bahwa baju itu kepunyaanku adalah anak-anakku, Hasan dan Husain, serta istriku," ujar Ali.

"Wahai Ali, bukankah engkau tahu bahwa menurut hukum agama ini, kesaksian anak atas orang tuanya--atau orang tua atas anaknya--tidak dapat diterima? Yang satu akan cenderung membenarkan yang lainnya. Kini yang tersisa dari para saksi engkau adalah satu orang perempuan, yakni istri engkau. Sementara, hukum agama ini mengharuskan, jika tidak ada dua orang saksi laki-laki, maka boleh (diganti menjadi) satu orang laki-laki dan dua orang perempuan. Adakah mereka itu?" tanya Hakim.

Ali sejenak berpikir dan kemudian berkata, "Tidak ada."

Dengan demikian, sang hakim mengetok palu. Dia memutuskan, baju perang itu adalah milik si Yahudi. Sidang pun selesai.
Kebetulan, sidang tersebut merupakan yang terakhir di jadwal hari itu. Maka sang hakim pun turun dari kursi kebesarannya, untuk kemudian menyalami Khalifah Ali.
Berjalanlah keduanya meninggalkan ruang sidang, sementara si Yahudi tadi berdiri kebingungan. Dia bingung, sebab belum pernah dalam hidupnya mengalami sistem dan akhlak kepemimpinan yang adil seperti itu.

Yahudi tadi pun berlari menyusul Khalifah Ali dan sang hakim. "Wahai, Tuan-tuan, tunggu sebentar!"
"Ada apa?" tanya Ali keheranan.
"Apakah sudah selesai pengadilan ini?" tanya dia.

"Tentu saja. Baju itu milikmu, meski aku yakin betul baju itu milikku. Tetapi hukum sudah memutuskan, ya sudah," jelas Ali yang disaksikan sang hakim.

"Sungguh, wahai Khalifah. Baju perang ini adalah milikmu. Aku mencurinya dua hari yang lalu," terangnya kemudian.

"Mengapa tidak engkau ungkapkan itu di pengadilan?" tanya sang hakim.

Orang Yahudi itu lantas menuturkan, sejak awal dia terus memerhatikan. Hingga akhirnya dia menyadari, betapa mengagumkannya sistem hukum Islam dan kepemimpinan Ali.

Sebagai orang yang lama tinggal di Irak, dia dan kaumnya terbiasa dengan perilaku yang sewenang-wenang dari penguasa dan negara.

Dia menuturkan, seandainya berperkara dengan raja dari kalangan terdahulu--sebelum Islam masuk ke Irak--maka bisa saja baju tadi atau apa pun yang dimilikinya direbut secara paksa oleh penguasa. Sebab, rakyat sudah dibuat tak berkutik, apalagi masyarakat yang dari kalangan tidak seiman dengan raja.
Namun, Ali ternyata tidak begitu. Sebagai khalifah, Ali justru mengajaknya ke pengadilan. Sesampainya di gedung pengadilan, dia menyaksikan sendiri Ali diperlakukan biasa saja, padahal jelas-jelas Ali seorang khalifah. Tetap saja Ali mengantre sebagaimana masyarakat umumnya.

Itu tidak mungkin terjadi pada era sebelum kedatangan Islam. Si Yahudi mengungkapkan, para hakim dan aparat saat itu mesti taat sebagai bawahan raja. Mereka pasti mengistimewakan raja di atas orang-orang biasa.

Si Yahudi itu lebih kaget lagi ketika tadi Hakim menolak kesaksian Ali. Dia baru tahu, dalam hukum Islam, kesaksian diatur sedemikian perinci untuk memastikan keadilan ditegakkan.

Tidak bisa seorang anak menjadi saksi atas orang tuanya. Karena itu, Ali tidak mampu menghadirkan saksi-saksi lain yang diminta, sehingga keterangan sang khalifah pun tertolak.

"Maka saksikanlah oleh Tuan-tuan sekalian, asyhaduan laa ilaaha illa Allah, wa asyhadu anna Muhammad rasuulullah," kata pria itu. Khalifah Ali dan sang hakim pun bertakbir.

Sabtu, 21 Maret 2020

Belajar dan Berfikir

Kita harus bisa memecahkan dilema antara belajar dan berfikir.! Agar kita bisa terhindar dari kebohongan dalam sebuah informasi diantara fakta dan fiksi.
Karena Setiap orang dn pada umumnya memiliki jalan berfikir "kognitive ease" atau sebut saja kemudahan dlm pemahaman intelektual.
Diantaranya :
1. jangan menjadikan Asumsi, indikasi atau respon sebagai dasar penilaian tapi jadikan keduanya sebagai dasar pemikiran; jika tidak tau maka cari tau.
2. "Illusion of truth.
Jangan menganggap sesuatu itu benar hanya berdasarkan sesuatu yg berulang ulang, kebiasaan /adat ; adat berarti kebiasaan yg di ulang ulang/kontinyu dn turun temurun namun perlu di ingat baik baik kebenaran tidak berdasarkan kebiasaan!

Apinya Dari Neraka

Ini Cinta,?
tapi api cintanya dari neraka..!
"Jual Jiwamu!"
Cinta dan Nafsu akan membuatmu Buta, setan memainkan fikiranmu..!
ia membuat permainan di dalammya, dan derita adalah imbalannya..!
"Jika kau menginginkannya"..!? kau putuskan hari ini dan jangan dengarkan apapun. "Selamanya terjebak dalam kisah kuno" Sekeras apapun Kau memohon untuk kembali! Setan tidak akan pernah tinggal diam. "Api, api, api, api"

Ilusi

Masa itu sebuah perjalanan waktu waktu adalah ilusi.
Hari hari menjadikan minggu minggu menjadikan bulan bulan menjadikan tahun tahun menjadikan abad tapi ia waktu tetap pada perjalanannya yang semula.
Abad menggantikan tahun tahun menggantikan bulan bulan menggantikan minggu minggu menggantikan hari hari. Waktu berada di mana mana hari mana mana minggu mana mana bulan mana mana tahun mana mana abad. Ia melakukan perjalanan di seluruh masa masa tapi ia tidak pernah meninggalkan tempatnya yang semula.
Waktu mengawini ruang dan mengandung benih benihnya dan melahirkan berbagai bagai suasana dunia ini dan kita bukanlah pengecualian di dalamnya...

Harga Yang Dibayar

Semua yang kita lakukan pada akhirnya ada harga yang harus kita bayar.!
Kadang sesuatu harus kembali tapi tidakpernah ada kepastian untuk kembali.!
Dunia ini tidak pernah berubah melainkan isinya, aku sudah ribuan kali melewati jalan yang sama tapi jika tidak hati hati tetap akan tersesat, dan kita tidak pernah tahu sampai kapan, dimana kita akan berhenti dan sperti apa kita mengakhirinya, kematian sesuatu yang pasti dan pada akhirnya tidak akan ada yang tersisa..?
Seseorang bertanya padaku "apakah kau sudah menggapai mimpimu"?
lalu aku berkata "akulah orang yang terus berjuang"

Sebuah Nilai

Keagungan seseorang manusia itu sebenarnya terletak pada usaha untuk menuju Yang Esa.
 Jika tidak, dalam dunia fana ini, manusia itulah yang paling lemah dari segala makhluk karena tunduk kepada lapar, dahaga, panas, sejuk dan dukacita.
Hal yang paling disukai biasanya paling bahaya kepadanya, dan hal yang memberi faedah hanya dapat diperolehi melalui usaha dan susah payah. Berkenaan dengan Aqalnya pula, kesalahan yang sedikit saja pada otak bisa menyebabkan ia gila dan rusak. Berkenaan kekuatan pula, gigitan nyamuk saja telah cukup menyebabkan ia resah gelisah dan tidak dapat tidur. Berkenaan dengan perasaan pula, dia rasa dukacita hanya dengan kehilangan beberapa sen uang. Berkenaan dengan kecantikan pula, dia tidak lebih dari hal yang kotor dibalut dengan kulit yang licin lunak. Tanpa perawatan ia menjadi tidak menarik lagi.
Pada hakikatnya, manusia itu dalam dunia ini adalah sangat lemah dan hina. Hanya di akhirat kelak manusia itu akan bernilai dan berharga.

Aku Berharap

Aku berharap!!

Aku berharap dengan cinta untuk cinta
Kini kita tak lagi berpisah.

Dia sedang mendengarkan detak jantungku ini.

Seberapa banyak hatiku menginginkanmu.
Tidakkah kau menghiraukannya?

Telah kulupakan dunia dunia dan yang tak bisa ku sebutkan.
Seperti inilah cinta yang kurasakan.

Bilakah ingin kau sebutlah ini pengembaraan!
Bilakah ingin kau sebutlah ini kebodohan!
Bilakah ingin kau sebutlah ini kegilaan!
Ini akhir dari permulaan.

Hati telah melihat tanpa penglihatan, hati telah berkata tanpa kata, tanpa huruf. Hati telah mendengar tanpa pendengaran dan suara.

Aku telah memilihmu sebagai pujaan hati.

Kini tiada lagi jarak ruang dan waktu di antara kita, tiada lagi tempat menetap dan tidak juga melakukan pengembaraan.
Kesetiaan benar-benar membawa warna yang indah bagi para sahabat.

Dia sedang mendengarkan detak jantungku ini.

Saat melihatmu maka aku merasa telah kutemukan alamat tujuanku.
Sekarang kita harus berjalan bersama kasih kepadanya yang maha kasih.

Telah kuambil sumpah ini saat awal mulanya tanpa ingatan, hati, ilmu, dan pengetahuan. Yang ada hanya penyaksian telah ada ia dan tiada sesuatupun bersamanya dan ia kini selamanya tetap sebagaimana adanya.
Aku dahulu sebagaimana miliknya, kini sebagaimana yang ia berikan, dan nanti sebagaimana miliknya yang dahulu.

Akan kutemui di setiap alam dan diluar itu yang kau kehendaki. Aku tanggelamkan semuanya dalam lautan penyerahan.
Kubersujud setiap pagi dan petang.
Selalu kupinta dirimu dalam doa.

Dia sedang mendengarkan detak jantungku ini.

Kumerindu ini rinduku.

Waktu Ashar

Telah tiba waktu ashar, matahari mulai condong ke barat, beberapa saat lagi cahaya akan di tenggelamkan kemudian bumi di selimuti kegelapan dan pandangan demi pandangan disamarkan bahkan dalam kebutaan.
Azan di kumandangkan sebagai peringatan bagi seluruh manuaia.

Demi masa : Seaungguhnya manusia dalam kerugian. Melainkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh. Serta orang-orang yang saling mengingatkan dalam kebenaran dan senantiasa teguh dalam kesabaran.
Q. S. (Al-As'r)

Senda gurau

Dunia ini adalah senda gurau, dan kita di ciptakan bukan untuk bersenda gurau.

Sebagaimana dia meletakan intan di dalam bumi yang hina dan kotor ini, seperti itu pula dia meletakan hati di dunia ini.!

Seperti halnya wabah penyakit menyerang tubuh, seperti itu pula dunia ini menginfeksi hati.
Umpama dokter memberikan resep obat pada pasiennya seperti itu pula pesan pesan yang maha esa untuk kita..

mukhlis

Mukhlis itulah ciri seorang hamba sejati.
Karenanya ia hidup dengan kesadaran seorang hamba, bukan sekedar kewajiban apalagi keterpaksaan.

Umumnya kebahagiaan seorang hamba adalah merdeka dari penghambaannya.

Tapi kebahagiaan seorang hamba sejati terletak dalam penghambaannya itu. Baginya permintaan paling indah adalah apa yang Allah tuntut terhadapnya.

mu'min

Mu'min itu orang beriman, hanya hamba beriman bergelaran muslim, muslim itu berserah diri kepada Allah azawajala, berserah diri itu dengan pengetahuan bukan dengan kejahilan, lalu ("jalankan perintah dan jauhi larangannya"), hal ini disebut taqwa. Karna hanya Hamba yang Taqwa yang tunduk dan patuh terhadap Allah azawajala, maka hal ini tidak akan pernah kau temukan kecuali dalam islam.

Kehilangan Penglihatan

Jika setan telah membeli ketauhidan kita, dia tidak perlu lagi membeli amalan amalan lain dari kita! jika kita sudah menjualnya, keadaan kita tak ubahnya seperti orang yang kehilangan penglihatan.

Buta itu lebih baik dari pada kehilangan penglihatan. Buta itu masih memiliki penglihatan meski hanya gelap.karna di dalamnya masih ada hakikat guna cahaya. Sedangkan kehilangan penglihatan membuat kita terkecoh dari apa yang seharusnya kita lihat kepada apa yang seharusnya tidak kita lihat, cahaya tidak akan berguna lagi baginya, dalam keadaan seperti ini dia tidak melihat meski dalam terang. Karat di hati kita sudah sekeras batu bahkan lebih keras lagi.

inilah keadaan yang apabila Allah telah menyesatkannya, tidak perlu bertanya tentang apa pun karna dalam hal ini pertanyaan adalah sebuah kesalahan, ia Allah yang ilmunya meliputi  segala sesuatu memiliki hujah yang tidak terbantahkan dan tidak bisa ditandingi.
Kehendaknya tidak bergantung pada apapun atau siapapun Namun janganlah berputus asa karna apabila pertolongan dan hidayahnya telah datang dalam batu yang keraspun bisa memancarkan mata air dan bahkan ada batu yang meluncur jatuh karna takut kepada Allah.

cinta kesepian

Cinta itu kesepian, ia harus pergi kepada kekasihnya, jika telah pergi maka tidak ada satu hasratpun di dunia ini yang sanggup memanggilnya. Jika ia telah menemukan kekasihnya maka terhapus seluruh jejak jejak kelalaiannya dan binasalah dirinya, dan tada satu penghunipun yang bersedia menghuni tempatnya. Jika memcarinya, tidak akan kau temukan di dunia ini.!

cita-cita

Di saat seseorang mulai bercita cita dengan fikiran logis dan segala kebaikan dalam dirinya, sebenarnya dengan kemurahan Allah dia sudah separuh berhasil. karna dalam kala itu Allah telahpun menganugrahkan kebaikan dalam dirinya. Dari sini lahirlah sebuah amalan yang meningkatkan cita cita itu penuh harapan setelah itu lahirlah sebuah nilai kehidupan baru.
Sebenarnya garis penentu keberhasilan manusia itu dimulai dari nilai kebaikan pada apa yang dia cita citakan, setelah itu dia akan menuai kebaikan dari apa yang dia harapkan, dan tanda keberhasilan seseorang di akhir perjuangan seseorang itu berserah diri kepada Allah sejak semula.

Kunang kunang

Janganlah seperti kunang kunang yang cahayanya tidak bisa menerangi dirinya sendiri sementara ia terkecoh oleh ketertarikannya terhadap nyala api yang membuatnya terbakar.

"Kebaikan itu nilai dari ilmu tapi tidak semua ilmu bernilai kebaikan" maksudku ilmu itu dalam hal agama, juga yang menjadi maksud ku adalah tidak ada kebaikan ilmu tanpa amal.
Setiap amal menuntut adanya perbuatan tapi tidak setiap perbuatan adalah amal(maksudku adalah amal itu yang bernilai ibadah) tapi tak ada nilai ibadah tanpa keikhlasan.

Garis Perbuatan

Manusia itu bisa kecewa atau mengecewakan.
Karna itu jangan jadikan dirimu atau selainmu Sebagai garis penentu setiap perbuatanmu.
Tapi jadikan kebenaran (apa yang datang dari Allah) sebagai penentu setiap perbuatanmu maka kekecewaan dan rasa sakit tidak akan menghalangimu untuk berbuat kebaikan bersikap ikhlas dan hanya karna Allah yang maha esa.
Setiap yang bernama mahluk itu berubah ubah dan tidak constant karnanya janganlah dicukupkan dengan kebaikan kebaikan yang telah di lakukan. "Sebagaimana kita membersihkan tubuh kita hari ini nanti juga akan kotor lagi". Itulah kenapa kita harus terus berdoa dan bertaubat, beramal baik dan menegakan ibadah ibadah yang lainnya.

Tempat Tinggalku Bersamamu

Tempat tinggalku bersama mu, bukankah begitu?
 Ketika mencari jalanmu , aku menemukan rumahku
 Segala kebutuhanku ada padamu, bukankah begitu?
 ketika mencari diriku aku menemukanmu.
 Saat menemukanmu, aku menjadi bisa dan mampu.
Saat menemukanmu, aku telah mendapatkan segalanya, "Iya"
 Walaupun itu sulit, semua jalan menjadi mudah.
 Karena engkau adalah Denyut/debaran dan aku hanya sebuah jantung.
 Ketika engkau menjadi marah
 Aku menemukan tempatku.
Saat mencari kesenanganmu
Aku menemukan Kebahagiaanku.
Engkau adalah jalanku.
Engkau ada bersamaku.
Ketika mencari jejakmu
Aku menemukan diriku sendiri.

Saat menemukanmu, aku telah mendapatkan segalanya, "Sungguh"
Walaupun itu sulit, semua jalan menjadi mudah.
Karena engkau adalah Denyut/debaran dan aku hanya sebuah jantung.

Maha karya

Sebuah jarum hanya alat yg di pakai untuk menenun, ia tdak bisa menentukan polanya dn tdak memilih benang mana yg mengiringinya.
"Maaf"
"Tiada sesuatu apapun yg tidak termasuk takdir".
Takdir yg paling halus dn samar adalah fikiran. tentu untuk berfikir, mengenal dn di kenali. Menginsafi sebuah maha karya besar!
Manusia memang tiada beda, yg membedakannya adalah "kesadaran" akan hal itu.

Kesadaran tidak datang kemudian, ia sudah ada pada awal mulanya, yg harus kita lakukan adalah membebaskannya dari penjara hawa nafsu dn menyerahkannya di dlm iman dan islam. Inilah rumah dari mana ia bermula.

Kau Perjalananku

-Kau perjalananku, kau tujuanku
-Menjalani hidup tanpamu, Oh hati ini, Mustahil!

-Kau kekasihku, kau ada di setiap doaku
-diamnya dirimu telah mengujiku
-Kau membuat segala sesuatu dalam hidupku lengkap

-Ini hasratku untuk menjadi layak bagimu.

-engkau memberiku jiwa, kau beri aku tubuh
-Tapi itu bukan milikku, sebanyak yang telah kau miliki, sebanyak yg kau mahu.

-Rasa sakit apa yang kau berikan padaku?
-Tapi seperti yang telah kau berikan (sebelumnya), itu serasa seperti hadiah bagiku.

-Langit mencari bumimu
Kini ia telah berpadu
-Jika tak ada bagiku di bumi, datang dn temui aku dimanapun kau mau. 

-Aku tahu bahwa hidupku tanpa kehadiranmu
-Hatiku tidak tahu caranya untuk hidup lagi

-Aku menginginkanmu dengan begitu banyak pengabdian

-Kuberjalan sedemikian rupa sehingga tak memikirkan pada arah dn tujuan, berilah harapan dalam kepayahan ini. 

Kau membuat segala sesuatu dalam hidupku lengkap
-Meskipun jika tak lengkap, cintamu terhadapku masih lengkap

-Aku belajar bagaimana menjalani hidup.
-Aku belajar bagaimana untuk hidup,

 kekasihku...

-Sebelumnya aku tidak pernah belajar bagaimana menjalani hidup
-Aku tidak pernah belajar bagaimana menjalani hidup tanpa mu
-Ini adalah pujian, pujian tulus dari hatiku

Kini Bumi telah mencapai Langit

Resah

-Aku menjadi resah ketika menanggung rahasia ini untuk pertama kalinya!
-Mengapa seorang kekasih menjadi gila dalam cinta?

-Jika dirimu yakin tlah jatuh cinta 
Akan sulit untuk menjelaskannya kepada hatimu.

-Momen indah dari hatimu akan merasakan kerinduan yg begitu berat, ketika datang berita tentangnya untuk bertemu denganmu.

-Jangan tanyakan keadaanmu, kini ia telah membuatmu melupakan dunia

-Datang tanpanya, dirimu tidak tau hidup maupun mati.!

-Ialah ia
-Ialah ia
ialah ia Allah tuhan seluruh alam.

Tidak mungkin bertanya ke langit,
Bulan dn bintang bintang.
Tidak mungkin bertanya pada bumi, lautan, sungai dn gunung.

-Jangan asingkan dirimu
Engkau hanya miliknya selama berabad-abad.
____________________________________

Heiii
-Kau tak tahu tentang cinta,
-Kau sepertinya sangat tidak sadar.

Sang pemilik Nama

"Ia tidak bernama" miliknyalah semua nama. Siapakah engkau sang pemilik nama?
"Ia tidak bisa di lihat" miliknyalah segala penglihatan. Siapakah engkau sang pemilik penglihatan?
"Ia tidak dapat di fahami" miliknyalah segala pemahaman. Siapakah engkau sang pemilik pemahaman?

Ia tidak terbatas, tidak habis dn tidak musnah.
"Ia yang kau bicarakan bukanlah ia" karna " nama yg di berikan bukanlah yang sejati".
"Ia yang di ceritakan bukanlah pula ia" karna yang diceritakan itu berlalu tetapi ia tidak berlalu.
"Nama yg dinamai bukanlah nama yang abadi" yg tidak dapat dinamai nyata selamanya.

"Penamaan adalah asal mula semua yang khusus" ia adalah mutlakan yang tidak membutuhkan sesuatu apapun. Ia adalah Allah sang khaliq yang ia namakan ia yang maha esa dengan segala keagungannya ia menyebut dirinya. "Namun ia adalah ia"telah ada ia dn tidak ada sesuatu apapun bersamanya dan ia kini tetap sebagaimana adanya.
_____________________________________
"Bebas dari belenggu hasrat keinginan engkau menyadari misteri" terperangkap olehnya engkau hanya melihat yang nampak.
Namun keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu kegelapan.
Terbebas dari kegelapan adalah pintu gerbang segala pengertian dn kesadaran.

Bagaimana Harus Kusembunyikan

Ingin aku sembunyikan perasaan ini dari semua orang tapi aku tak bisa.

"Seperti halnya hasrat ia tidak bisa menyembunyikan dirinya sendiri untuk segera di ketahui"

Aku tidak bisa menampung diriku sendiri.
Ia telah mencuriku dari nasibku sendiri.
Seperti cahaya yg menemukan identitasnya dlm gelap.
Air yang terus mengalir di atas bejana yg kosong.
Kata yg meluncur dari lidah kelu.
Tenaga yg muncul dari jasad lemah. 
Pengetahuan yg datang pada kebodohan.
Harta yg mencukupi kefakiran.

"Keberadaan hanya milik dari yg tiada mula"

Dan aku hanya miliknya yg telah ada. 
"aku hanyalah hamba"
"kebaradaanku tiada adanya"

Ketabahan

Seseorang yang tabah itu bukan tidak pernah menangis, hanya saja ketika ia menangis Allah Tuhan sekalian Alam menurunkan hujan di tengah kesedihan hingga air mata di sembunyikan dan mengalir bersama tetesan-tetesan kekuatan rahmatnya. Hingga bumi kembali subur dan menghapus seluruh duka serta merta tumbuhlah kembali tunas tunas kesabaran yang baru.

Telah hanyut seluruh aib bersama derasnya kekuatan penyerahan diri dan doa di tengah arus arus Taqwa hingga sampai kepada samudra islam yang lestari.
Ombak yang abadi menimbulkan buih kebaikan yang tidak terbilang.

Namun ingatlah wahai musuh-musuh Allah bahwa suatu waktu kekuatan badai jihadnya pula bisa menghancurkan gunung dn gelombang tingginya mampuh menenggelamkan seluruh kesombongan.

Pasar Raya

Kebanyakan kita dalam keadaan membingungkan.
Pada sifat dasarnya manusia akan menghindari konflik tapi apa yang ada dalam kebanyakan fikiran itu justru mengundang sebuah konflik.
.......? 
Karna pandangan kebanyakan itu terkecoh oleh penglihatannya terhadap orang lain, sehingga apa yang ada dalam dirinya terabaikan. Hingga Nikmat di tukarnya dengan Kekufuran.

"Memiliki, dan ingin memiliki ialah dagangan iblis yang laris terjual di pasar raya yang bernama Dunia". Di dalamnya kebanyakan kita menukar nikmat dengan kekufuran.
Ingatlah orang yang melakukan perniagaan dengan Allah ia pasti beruntung dan siapa yang berniaga dengan iblis pasti merugi.
‌Siapa saja yang mencari sesuatu yang seharusnya tidak perlu untuk di cari maka ia akan terkecoh dari sesuatu yang seharusnya ia cari.
‌Apabila akal telah tersesat mencapai pengetahuan maka tawaran apapun yang datang padamu adalah dari Iblis laknatullah.

Tabiat Indrawi

"Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari kelalaian indranya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya."
"Penglihatan, pendengaran dn ketiga indra yg lainnya adalah tabiat manusia yg bernama insan. "
Tiada yg bisa mengawal dirinya sendiri kecuali Allah yg esa.
" Siapa sajaa yg tunduk pada aturan jasad maka dia akan lalai dari aturan Allah."
"Siapa saja yg takluk pada aturan mahluk sedikit demi sedikit dia akan lari dari hukum-hukum Allah."
Maka seyogyanya seluruh alam dn segala peraturannya itu bersesuaian atau berbanding lurus dgn hukum-hukum Allah.
Sebagaimana takluknya ubudiah kepada Rububiyah, sebagaimana di seretnya ubudiyah oleh Rububiyah.

Maka aturan budi manusia yg tidak di kawal hukum hukum Allah dia pasti terseret kepada tabiatnya yg bernama insan.

الانسان محل الخطا و النسيان 

___________________________________________
Maka :
تَرَكْتُ فِيكُم أَمْرَينِ لَن تَضِلُّ مَا تَمَسَّكْتُم بِهِمَا كِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ نَبِيِّهِ. رواه مالك فى الموطأ

Tawakal

WAHAI PARA MUSAFIR
____________
"Tawakal adalah bekalnya namun bekal bukanlah tawakalnya."
"Tawakal itu lintasan dengan jiwa dn meninggalkan perbekalan. "
Janganlah terpedaya, karena
Berbeda berbekal tawakal dan tawakal pda bekal.
Lihatlah para salaf:
Mereka " bertawakal pada Allah bukan bertawakal pada bekal."
____________________________________
"Tawakal bukan berarti tidak membawa bekal"
Setiap perjalanan mestilah berbekal.
Namun setiap bekal itu pasti habis dan di tinggalkan. Setiap yg habis dn tertinggal tidaklah layak menjadi sandaran.

Siapa yg tidak membawa bekal dalam perjalanannya maka dia jahil, bahwasannya ia bertawakal pada satu sebab dari beberapa sebab yang lain yg dipercayainya maka dia sudah terpedaya.

Maka.
" Tawakal itu dari. "
" Tawakal itu untuk. "
" Tawakal itu hanya. "kepada Allah subhanahu wata ala.

Tawakal itu dari mula dan ia tidak hilang di mana mana bentuk dn suasana serta akan kembali pada pemiliknya yang semula.

Cermin Semesta

Terungkapnya satu peristiwa mengungkap pristiwa yg lainnya.
Sebgaimana terbukanya satu pintu ilmu membuka hakikat pengethuan yg lainnya.
"Semesta itu seperti cermin-cermin yg bersusun memantulkan cahaya."
"Jgn terpedaya hanya karna melihat cahaya dlm cermin sehingga kau melupakan hakikat akan cahaya karna melihat ke elokan dirimu pada cermin."
"Yg harus kau lakukan adlah jgn berhenti, lalu hancurkan cermin satu persatu seiring bertambahnya ketajaman penglihatanmu. Untuk mencari hakikat cahaya itu."
__________________________________________
Yang harus di hancurkan dan di taklukan adalah hijab cermin cermin semesta, cermin cermin itu adalah apa yg ada dlm dirumu dn dirimu adalah semesta itu sendiri. Maka jika kau ingin menaklukannya maka kau harus menaklukan dirimu.

Bencilah dunia sebenci bencinya sebagaimana orang yg membenci. Maksudku bencilah dunia dengan cara yg benar.
Bencilah apa saja yg mengahalangi pandngan kita terhadap Allah apapun itu baik ke elokannya atau kemegahan karunia yg kau terima atau kehebatan karomah pada insan insan terpilih karna itu adalah cobaan yg bisa menghijabmu  dari pemilik yg sebenarnya.

Apakah Kau Sudah Aman

"Janganlah kamu merasa aman dengan kesamaan unsur-unsur pada kedudukan yg mana kamu menyangka ada kebaikan yg sama dari padanya" di akhir kesudahanmu.
(husnul hotimah ataukah su ul khotimah)

Kamu akan mengerti bahwa kau telah tertipu dgn kesamaan nama apabila datang angin musim semi yg kencang.
Maka ketika itu terputuslah batang dn ranting-rantingmu, terhempas daun-daunmu karna kelalaianmu dari sebab-sebab rapuhnya pokok keimananmu.
"Kamu akan melihat apabila debu telah hilang apakah kuda di bawahmu ataukah keledai"
_________________________________________ Pokok  dan  cabang cabang saling memerlukan namun adanya cabang menuntut adanya pokok. Adapun pokok tidak menuntut adanya cabang, tapi tetapnya pokok menuntut adanya cabang.
Maka keduanya saling mengokohkan. Apabila cabang dn bagian bagiannya telah rapuh atau hancur maka layaklah bagi poko meninggalkannya. Ini serupa perkara Iman dn Cabang cabangnya atau Ilmu Mukassyafah dn muamalah. Dn Ilmu ilmu muamalah apabila tidak mendorong pada amal maka ketiadaannya itu lebih baik.

Semisal itu juga berlaku sebagaimana nyawa dn tubuh. Tubuh menuntut adanya nyawa namun tidak demikian dengan nyawa. Tapi tetapnya nyawa menuntut adanya tubuh. Apabila tubuh telah rapuh atau rusak maka layaklah bagi nyawa meninggalkannya. Sepertihalnya pula perkara Ilmu dan Amal.
Maka apabila di biarkan Ilmu tanpa amal ia akan menjadi hujah yg akan memberatkan pemiliknya dn layaklah bagi ilmu itu berbalik menuntutnya.

Dimana posisimu pada pengetahuan

Dirimu dn segala yg kau perbuat takluk pada ruang dan wkt dgn ikatan sebab musabab.
 Jka segala suasana harus ada sebabnya mengikut akal dn minda.
Mka semestinya logisitas tdk melulu di ukur dri apa yg bisa di jangkau saja.
Jka tdk dn demikian logis itu pengetahuan lalu bagaimana dgn kebodohan. Berbeda apa yg bisa di jangkau akal dn yg belum atau tdk diketahui akal.
Maka dimana posisimu pada pengetahuan dn dimana akalmu pada kebodohan?
_______________________________________________
"Setiap pagi ayam berkoko namun ayam berkokok bukanlah sebab datangnya pagi dn pagi tetap akan datang meski ayam tidak berkokok"

Tuhan dan Ilmu Pengetahuan

Tuhan dan ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang bertentangan.
seorang religius tidak perlu takut akan sains.
"Jika kamu tak punya iman dalam keyakinanmu, maka saat itulah kamu harus takut akan sains,"
Tuhan, alam semesta, dan tujuan eksistensi manusia bisa ditemukan lewat proses, bukan secara instan.
Meski demikian tetapi "Mereka yang religius akan langsung mengakui keberadaan Tuhan, karna dialah yg meletakan konsep awal pada setiap pemikiran dn itu tidak akan bisa di pungkiri sementara kita tahu tidak sesuatupun karya tanpa sebuah konsep terlebih dahulu. tapi Anda tak di paksa membuat lompatan teologi untuk mencari kebenaran," karna seberapapun hebat dn tingginya pengalaman dn pencapaian kau akan kembali pada dirimu sendiri untuk mencapai kebenaran.

"Ada banyak hal yang kita tahu tetapi belum kita pahami. Kita tidak dapat menjadi seorang manusia yang baik jika berpikir pekerjaan kita sudah selesai,"

Penelitian tentang asal-usul semesta selama ini menghasilkan pandangan bahwa alam tercipta tanpa campur tangan siapa pun, tidak terkecuali Tuhan.
Dalam hal ini secara tidak sadar mereka sedang berbicara tentang tuhan. Karna jika ada pengecualian maka ada hal di belakang pengecualian tersebut.
Ungkapan di atas adalah sebuah konspirasi dunia yang lahir sejak zaman awal peradaban manusia.

Tuhan tidak bisa langsung ditempatkan pada saat Big Bang tetapi bukan berarti Tuhan tidak ada. Karna big bang itu sendiri adalah peristiwa dn peristiwa itu melahirkan suasana dn suasana turunan dari sebab dn akibat maka tentu hukum ini tidak bisa tidak dn harus menghuni ruang dn waktu.
Pristiwa tunduk pada arah, tunduk pada ruang dn membutuhkan tempat, tunduk pada waktu dn menjadi sejarah. Setiap sejarah itu berlalu dn yg berlalu atau yg akan datang ada di dalm waktu dn waktu hanya ada di dalam ruang.

"Penciptaan bukan sesuatu yang berlangsung 13,8 miliar tahun lalu. Tuhan sudah ada sebelum ruang dan waktu ada. Anda tak bisa mengatakan "sebelum" sebab sebelum hanya berlaku di dlm ruang dn waktu atau yg kita sebut Alam semesta.

Istilah "awal mula" alam semesta berbeda dengan "asal-usul".

"Awal mula alam semesta adalah pertanyaan ilmiah, bisa diprediksi secara tepat kapan bermula. Namun asal usul alam semesta adalah pertanyaan teologis," 

 "Tuhan bukan pencapaian sains, tetapi sesuatu yang kita asumsikan sejak awal. Saya takut akan Tuhan yang bisa dibuktikan fikiran, ilmu pengetahuan/sains sebab saya tahu sains tidak bisa menjangkaunya, ada sebuah pola yg menerusi fikiran yaitu hati dn iman terletak di sana.

Pencapaian kebenaranlah yang bisa menyatukan kita semua," maka kita harus kembali pada asumsi awal. Bahwa tidak ada pencipta lain di Alam ini dn sebenarnya kita tidak menciptakan apapun, kita hanya menyimbolkannya dengan angka atau dengan huruf dn simbol-simbol lainnya agar bisa di fahami dn bermanfaat bagi kita.

Sejarah membuktikan, bahwa orang orang yang relijius atau lembaga lembaga agamalah yang membantu kegiatan ilmiyah.

Seorang ateis mengatakan, sains dan agama rival. Maka aku katakan "Jika pun ada persaingan, maka itu persaingan antar saudara," hahaha

"Adalah sebuah tindakan kriminal melawan sains berpikir bahwa hanya para ateis yang bisa melakukannya. Sebab, jika itu benar, maka akan ada banyak ilmuwan ter eliminasi, dn itu merupakan kedustaan yg sangat besar.

Isyarat Alam yang jauh

"Dalam diri ada hal yg bisa membuat kita sama dlm perbedaan dan berbeda dlm kesamaan," dia yg bernama Hati.

Kita memang di karuniai perbedaan tapi kita punya satu hati yg sama. Terkadang kita memiliki kesamaan tapi kita punya keadaan hati yg berbeda.

"Hati kita sama hanya keadaannya yg berbeda."

"Kita memiliki wajah dn bahasa yg berbeda namun ia hati hanya memiliki satu wajah dn satu bahasa saja.
"Karna itulah di katakan kenalilah hatimu kita akan mengenali segalanya."
Tidak ada wajah yg tidak dikenalinya dan tidak ada bahasa yg tidak di fahaminya.

"Perbedaan lahir dari perspektif pemikiran belaka,"pemikiran menuntut keberadaan dn keberadaan di antaranya menuntut bentuk, karna itu pemikiran tidak bisa di gunakan pada hal hal metafisik meski kadang kala pemikiran menuntut lebih karna fikiran menyadari keberadaan tidak selalu menuntut bentuk fisik, namun jika di paksakanpun penyajiannya akan tidak rasional berbentuk syakwasangka, karna Pemikiran lahir dari apa yg kita sebut akal atau rasio.
Yah... inilah isyarat dari alam yg jauh.
Dimana ia berkata; ingatlah pada sumpahmu;

وَ اِذْ اَخَـذَرَ بُّـكَ مِنْ بـَـنِى ادَ مَ مِنْ ظُــهُـوْرِهِمْ ذُ رِّ يــَّـتَــهُمْ وَ اَشْـهَـدَ هُمْ عَـلى اَ نْــفُسِـهِمْ، اَ لَسْتُ بِـرَ بِّـكُـمْ ؟ قَـالُـوْا بَـلى شَهِدْ نَـا اَنْ تَــقُـوْ لُـوْا يـَـوْ مَ الْــقِــيَامَــةِ اِنَّـاكُـــنَّاعَنْ هذَا غـفِـلِـيْـنَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, QS. 7 : 172

Persamaan harus dn akan lahir dari perspektif keadilan tapi keadilan tidak berarti menuntut kesamaan maka itulah kehebatannya, dn keadilan lahir dari cahaya yg memancar dari dlm dalam hati.

Ketahuilah Cahaya keadilan hanya datang dari sisi Rabmu yg memancar pada hatimu.
Karna itu di ungkapkan "kebenaran tidak datang kemudian, ia telah ada pada mulanya, yg harus di lakukan adalah membebaskan hati dari belenggu hawa nafsu. selama kita mencari kebenaran kita tidak akan salah dn kita akan menemuinya jauh dlm dirimu."
Maka di ungkapkan melintasi semua pandangan dn tidaklah di katakan melintasi kecuali ia berbeda dengan menyeberang dn bukanlah menjadi maksud menafikan ayat yg bersanding dengannya dn yg menjadilah maksud menarik di antara perbedaan yg tidak melewati batas kaidah syar'i.
"kitalah yg jauh Allah itu dekat."

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. [Qaff : 16]

Persamaan dn perbedaan keduanya di butuhkan.
Akal dn hati pun keduanya saling memerlukan.
karna itu kita tidak boleh hanya menggunakan salah satunya saja.

"Akal terikat pada tabiat dn hati terikat pada khaliq."

Tabiat terikat pada indra, pada umumnya dari sinilah lahir pengetahuan apakah itu kebenaran atau keburukan keduanya bisa di terima oleh akal.
Sedang Hati itu polos dn bening karnanya ia terkadang tenang atau bergejolak tidak boleh tidak ia membutuhkan pengetahuan dlm perbendaharaan akal bagi kepolosannya namun ia hanya suka pada satu pengetahuan yaitu kebenaran bagi kebeningannya se ianya ia hanya mencari kebenaran dari kebenaran dn untuk kebenaran maka kebenaran selalu menuntut pada amal, maka amal menuntut pada perbuatan dn perbuatan di pelihara oleh keikhlasan, ia konstan pada kebenaran namun ia masih melihat perbedaan.
Dibutuhkan karunia berikutnya yaitu Ridho dimana ia tidak lagi melihat perbedaan, ia tidak lagi tercemar oleh rasa dn suasana lalu tenanglah ia. Karnanya "kebenaran tidak boleh di potong potong menjadi beberapa bagian lalu meletakannya pada sebuah sistem, dn kebenaran itu haruslah utuh."
Namun angin keajadian sesekali meresap sampai ke tulang sumsum dan tidak boleh tida hati akan bergejolak.

Baik.
Jadi demikian keduanya saling mumbutuhkan meski terkadang hati bisa menerima pengetahuan dengan instan dlm tahapan yg lebih jauh lagi namun tetap saja ia harus menyimpannya dlm gudang akal.
Karnanya itu tidak mungkin lagi bertumpu pada keduanya...!
Lalu di tinggalkanlah keduanya akal beserta gudangnya dan hati beserta marifatnya.
Segalanya ia tumpukan pada Allah sahaja dn semuanya telahlah diserahkan pada pemilik segalanya.

Kini ia sunyi menanti di depan gerbang istannya menyerahkan diri dn terbakar begitu hebat menahan kerinduan.
Jalan ini hanya bisa di tempuh dengan penyerahan.
Dan di katakan "tanda keberhasilan seorang hamba di akhir perjuangannya adalah berserah diri sejak semula."

Karna itu khalilullah Ibrohim Alaihi salam berkata kepada Rabnya ; "Aslamtu lirobil alamin. "
Ia berdo'a yg di abadikan dlm kitabullah " Robana wajalana muslimaini laka wamin duriyatina umatan muslimatalak.

Wallahu a lam....

Allah menutupi aibmu

Allah ta ala pernah mewahyukan pada sebagian nabinya.
"Janganlah engkau melihat pada sedikitnya hadiah, namun lihatlah pada besarnya yang memberi hadiah itu. Dn janganlah engkau melihat kecilnya dosa, namun lihatlah pada keagungan siapa yg engkau hadapi dengannya.

Maka tidak ada "dosa kecil"dengan menimbang nimbang dosa dn tidak ada "dosa besar" dengan memohon ampunan kepada Allah.

"Orang mukmin melihat dosanya seperti gunung di atasnya, dimana ia khawatir gunung itu menjatuhinya. Sedangkan orang munafik melihat dosanya seperti lalat yg hinggap di atas hidungnya, lalu ia mengusirnya." (Al Bukhori riwayat Al Harits bin suwaid)

Dn janganlah engkau terlena dgn kelalaiamu dgn merasa senang dlm melakukan dosa, merasa gembira dn berbangga dgn menceritakannya pada orang orang lalu ini termasuk salah satu contoh dosa dosa yg menjadi besar karenanya.
Karna sebagian manusia telah membuka hijab/tirai yg Allah tutupkan atas dosa dosa mereka/saudaranya.

"Setiap dosa manusia itu di maafkan, kecuali orang orang yg melakukan dosa dengan terang terangan. Yaitu, seseorang yg bermalam setelah melakukan dosa yg di tutupi oleh Allah Subhanahuwataala, lalu pada pagiharinya ia membuka tutup Allah itu, dn menceritakan dosanya pada manusia"(Imam Bukhori dn Imam Muslim [mutafakun alaih] dari Abu hurairah RodiAllahu ahu)
"Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, mengapa Allah tidak menyiksa kita di sebabkan apa yg kita katakan ini? Cukuplah neraka jahanam yg akan mereka masuki dn neraka itu adalah seburuk buruk tempat kembali,"(QS Al-Mujadilah [58] : 8)

Karna hal itu manusia menuai 4 kerugian:
Pertama jelas mereka menanggung dosa itu sendiri. Kedua telah kufur atas nikmat hijab yg Allah tutupkan atas dosanya, ketiga mereka telah membuat orang bersaksi atas dosa dosanya, ke empat ada kemungkinan manusia mengikuti dosa dosanya hingga hari kiamat dn dosa jariah itu tidak akan berkurang sedikitpun atas dirinya hingga hari pembalasan.

Siapa saja yg membuat jalan yg jelek, maka atasnya dosanya dn dosa orang orang yg melakukannya dimana dosa dosa mereka tidak kurang sedikitpun,"(Imam Muslim dari hadits jarir bin abdullah Rodiallohu anhu)

Dn Allah subhanahuwataala berfirman "Dn kami menuliskan apa yg telah mereka kerjakan dn bekas bekas yg mereka tinggalkan,"(QS Yasin [36] : 12).

Maka ini adalah termasuk diantaranya dosa dosa orang alim yg apabila ia meninggal dunia Hingga ia berkata, alangkah baiknya jika dosa dosaku ini ikut meninggalkan dunia bersamaku.

"Orang orang munafik laki laki dn perempuan sebagian mereka dn sebagian yg lainnya adalah sama, mereka menyuruh perbuatan yg munkar dn melarang perbuatan yg baik,"(QS. At taubah [9] : 67).

Jumat, 20 Maret 2020

Bayangan pengetahuan objektif

A'udzubillahiminasaitonirojim.
Bismillahirohmanirohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Allahuma soli ala sayidina Muhamad wa ala alihi sayidina Muhamad.

Semoga kita semua dalam naungan payung rahmat dn ampunan Allah.
Ya Afhu.
Robis rohli sodri wayasirli amri wahlul ukdatamilisani yaf kohu kohuli.
Allahuma yasir wala tu asir Allahuma yasir wala tu asir Allahuma yasir wala tu asir.

لا اله الا الله محمد رسول الله
______________
Dlm hati ada cita dn tujuan, dlm cinta ada rupa dn nama.
Dn setiap cinta akan beribadah menurut apa yg ia lihat dlm hatinya.
Ia sang Kekasih Allah Rosulullah yg menyalakan pelita hati, pembimbing pada jln yg haq dlm meraih cinta dn tujuan hakiki.
Tiada hijrah menuju kebenaran kecuali bersama Rasulullah Salallahu'alaihi wassalam.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آل سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 

Setiap nafas berakhir dengan apa yg sebelumnya berlaku bagi diri setiap manusia.

Tidakkah engkau ingat bahwa tuhan negeri akhirat dn dunia itu satu.
Apakah engkau berfikir ia yg pemurah di akhirat tidak pemurah di dunia dengan sunah sunahnya.
Dn apakah engkau menyangka bahwa segala yg berlaku pada hukum asbab (sebab musabab) itu bukanlah sunatullah, dn apakah engkau menyangka itu bukanlah karunia dn kemurahan Allah.

Alangkah dungunya dlm pandangan kebanyakan  manusia jika kau berdiam diri di dlm rumah yg bobrok dn tiada kecukupan di dlmnya dn sengsara penghuninya sedang engkau duduk bersama fikiranmu dengan mengharap ada emas di bawah tanah rumahmu. Aku bukan sedang mencela pemikiran ini dri segi kondisi dn masa karna sememangnya itu tidaklah mustahil bagi kekuasaan dn keagungan Allah dn ini mungkin.
Dn aku berlindung kepada Allah dari celanya lidahku kotornya jemariku serta dengkinya hatiku.

Dn akupun tidak sedang membela siapapun.
Maksudku hanyalah semoga dapat menghilangkan kesalahan dlm pemahaman pada sebagian orang dari hal ihwal, dn termasuk dari maksudku agar kita tidak terpedaya oleh wajah setan yg nampak kepadamu dengan berkedok wara lalu mengikutinya dlm keadaan buta.
Hal ihwal dlm pemikiran ini juga bisa berkeaan dlm perkara taubat dimana orang yg berpemikiran seperti ini meniadakan ikhtiar pada perkara taubat dengan semata mata mengharap kemurahan Allah.
______\\\\_________
 Ini memang tidaklah mustahil bagi kemurahan dn keagungan Allah, Namun Imam abu hamid bin muhamad bin muhamad bin ahmad al Gazali menyebutnya dgn lemah pemikiran.

Dan kembali pada pembahasan awal:

Juhud itu tidak selalu berarti miskin.
Juhud itu jelas tidak berarti meniadakan ikhtiar.
Juhud juga tidak selalu berarti menafikan hukum hukum asbab karna itu tidak mungkin bagi mahluk.

Juhud itu meniadakan pandangan hati terhadap kesan-kesan hasrat duniawi. maka ini tidaklah berarti juga meniadakan sunatullah tapi ia melihat segala upayanya datang dari Allah dn bernilai ibadah dn rizki yg mendatanginya hanya dari sisi Allah sahaja. Inilah yg di maksud Syaih Abdul qodir jailani Rahimahullah : "Rizki itu hanya datang dari sisi Rab mu, bukan dari kedai kedai usahamu.

Juhud itu bisa juga kaya. Yang apabila Allah menyuguhinya dengan harta maka ia mengambilnya dengan melihat kemurahan dn kekayaan Allah.

Hati bergerak seperti layang layang, kadang tenang dn kadang bergejolak, kita tidak bisa mengendalikan angin karna pada hakikatnya layang layang dan angin itu juga milik Allah tidak terkecuali benangnya dn si pemegang benang.
Karna jika kau telah sampai pada sebagian maqom lalu makom itu berkata "aku adalah ujian"
Karna itu dikatakan jika kau menghadap Allah dengan mengandalkan ilmumu maka Allah akan menyambutmu dengan tuntutan.
Jika kau datang dengan mengandalkam Amalmu maka Allah akan menyambutmu dengan Perhitungan dn jika kau datang dengan Ma'rifat maka kau akan berhadapan dengan hujah Allah.
Maka datanglah menghadap Allah seperti menghadapnya Halilullah Ibrahim Alaihi salam. "Robana waj alana muslimaini laka wamin'duriyatina umatan muslimatalak," lalu ia menghadap Allah dengan "Aslamtu lirobil alamin."

Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri agar layak bagi datangnya pertolongan Allah. Dn persiapan yg di maksud adalah harus dn tentu itu karunia dari Allah pula dn tidak boleh tidak inilah yg bernama Islam, diri dlm islam itu bernama muslim dn hati dlm muslim itu bernama mu'min. watak dari mu'min adalah taqwa.

Persiapan menuntut ikhtiar ikhtiar menuntut kesan kesan menuntut jalan dn jln menuntut keselamatan.
sebenarnya apa yg aku maksud adalah kesadaran akan ikhtiar kesadaran akan kesan kesadaran akan jln dn kesadaran akan keselamatan. Karna itu di firmankan bukanlah engkau yg melempar tapi Allah yg melempar.

Keselamatan menuntut adanya pesan dn pesan menuntut adanya penyampai pesan. Ialah Rasululluh Salawllahualaihi wassalam Kekasih dari yg maha pengasih Allah tuhan sekalian alam. Maka jgnlah engkau berhijrah kecuali bersama sama Rasulullah Sallawllahualaihi wassalam.