Sabtu, 11 April 2020

Seberkas Nasihat

[8/4 17.34] bocah neraka009: Ada sebuah pepatah kuno yang mengatakan "Jika kau tidak mengubah arahmu mungkin saja kau bisa sampai pada tujuanmu" ;
Pelaut yang handal tidak akan merubah arah kapal (tujuan) hanya karna angin badai ; cukuplah baginya mengendalikan layar.
"Berlayarlah dengan kecerdasan juga keberanian karna pantai tidak pernah mengenang siapapun," dan meskipun kapalmu karam kau tetap jadi bagian dari samudra.
Catatan :
Segala apapun yang telah di gariskan sang maha kuasa adalah keberuntungan.
[10/4 12.49] bocah neraka009: "ini adalah tempatnya ketidak sempurnaan" siapa saja 'mencoba sempurna' terjerumus ia pada jurang 'keangkuhan' ; cobalah memandang bahwa semua ini (dalam hal ibadah) adalah karunia Allah yang harus di terima dengan senang hati jauhilah "waswas yang berlebihan" : karena tidak sedikit kehawatiran seseorang terhadap "sesuatu yang 'samar' justru 'menjelaskan' posisinya pada keangkuhan."
[10/4 13.05] bocah neraka009: Catatan:
Katakutan seseorang pada kesalahan yang sifatnya di luar kemaksiatan (waswas) justru melahirkan keangkuhan.
Sedikit amal yang di barengi keyakinan terhadap karunia Allah itu lebih baik dari banyak beramal tetapi selalu merasa kurang /ragu (karna waswas) {Abu Hasan as Sadzili}
Namun ini tidak berarti menyuruh kita lemah dalam beramal tapi ini menyiratkan kita menjauhi waswas : karna waswas itu cita cita setan.
[10/4 13.48] bocah neraka009: Bagaimana cara kita bisa hidup?

"Manusia itu bisa 'mengatur' dirinya sendiri" kurang lebih begitulah redaksi yang di katakan orang ateis ketika berdebat dengan sayidina Ali KW.
Lalu beliau (sayidina Ali KW) mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Siapa yang menentukan kelahiranmu?
2. Siapa yang memilihkan bapakmu?
3. Kenapa kau dilahirkan ibumu?
[11/4 15.28] bocah neraka009: 'Ilmu itu juga fitnah' ; dan di antara 'Kesalahan dalam ilmu adalah mewajibkan sesuatu yang tidak wajib {Sayid Abdullah bin Husain bin tohir}
menganggap'[1] atau 'mengamalkan seolah suatu perkara (dalam hal ibadah) itu wajib'[2] padahal tidak wajib itu adalah pelanggaran terhadap konstitusi ilmu.
Catatan :
1. Menganggap wajib hal yang tidak wajib itu fitnah aqal (kebodohan)
2. Mengamalkannya sehingga orang lain menganggap perkara itu wajib padahal tidak (ini berlaku pada para 'guru')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar