Senin, 27 Juni 2022

FILOSOFI HUKUM PAGI INI

FILOSOFI HUKUM PAGI INI

"Hukum itu memberikan kebebasan pada manusia! Jika tidak, bisa di pastikan itu bukanlah Hukum, tapi Sebuah jerat dan belenggu saja."
Hukum itu menjadikan manusia sebagaimana fitrahnya. pernahkah kamu dengar ungkapan tasauf bahwa "manusia dilahirkan merdeka maka jadilah sebagaimana yang di ciptakan Allah itu."
karna itulah 'taatilah Hukum' jika kamu merasa kamu adalah orang yang Merdeka.

Fikirkanlah itu...

Pentinya kepemimpinan

"Pemimpin itu sangat penting ; 'tubuh manusia itu terdiri dari beberapa organ dan hanya dengan satu kepala semua anatomi bisa berfungsi dengan koheren'.
Secara sosial manusia juga lemah jika sendirian, akan menjadi kuat jika berkumpul bersama, membuat tujuan / cita-cita bersama demi kepentingan bersama."
Selain wilayah hal di atas juga menjadi kebutuhan primer bagi terbentuknya suatu bangsa, namun bagaimanapun besarnya suatu perkumpulan atau bahkan suatu bangsa, akan hancur jika ia telah kehilangan kemampuannya untuk 'menjadi keluarga'.

Kritisistem

"Kritisistem dalam pemikiran manusia membuat seseorang bisa melihat lebih tajam dibalik setiap fenomena, ini disebuat pandangan filsafat. bebaskan fikiranmu dan terbanglah, namun jangan pernah kau tinggalkan hatimu! karna nilai-nilai setiap suasana dibalik anasir alam ini hanya bisa difahami dengannya ; itulah kenapa seseorang yang relijius selalu bisa mengatasi kebingungannya."

Aku Bukanlah Aku

"Bukan tangis atau gelak tawa yang menjadi sumber kesenangan atau penderitaan melainkan cinta yang kau tambatkan kepada selain Allah."
'Benih yang di kungkum selama 40 musim' di alam keniskalaan tidak akan cocok ditanam dalam cangkang kefanaan atau deritalah tebusannya.
cinta semu yang jamak kita fahami di dunia ini hanyalah fatamorgana dari panasnya cinta yang meronta untuk di mengerti.

Hey...
tidakah kau dengar 'nun jauh di hatimu' setiap saat ia elu elukan nama kekasihnya, terbang dari timur kebarat melintasi setiap fenomena dan segala suasana. Tidakah engkau mengerti nestapa semacam ini..?

duhaiii kasihku...
"sepertinya saya bukanlah saya yang kemarin ; dahulu cinta mudah dimengerti tapi kini saya memerlukan keheningan yang dalam."

CINTA DAN DEBU DI BUKIT SINAI



Duhai kawan...
Apa yang terjadi Aku  benar-benar tidak tahu, kurasa hal ini terjadi dalam beberapa kisah cinta.
Yah... Sesuatu telah terjadi tak seorang pun mengenalinya.

"Tetapi jika ini sebuah romansa dan sebaik baik perjanjian, biarlah tergenapi, maka biarkanlah ku temui api yang berkobar.[1]
Peganglah tanganku selama lamanya, mari kita terus berbicara[2] selama kita bisa, mari kita duduk di sini melihat satu sama lain[3] menikmati anggur hingga lunglai tak sadarkan diri bersama debu-debu gunung berhamburan"
"Ya tuhanku. Ampunilah aku. ia kembali tersadar."

Apakah sebuah nama bisa memberi 'musim ini di hati, bukankah embun tampak terbakar dengan panas di hati.'
Cukup! Namu jangan sampai ini berubah.

Tidak ada kisah yang bisa ku sampaikan wahai kawan. Terkadang ia diam sejenak, merana aku mengotori mata pena, lalu seketika menenangkan detak kekerasan yang ada di hatiku.

kutatap yang tidak ditatap, ia berbisik "Apakah kau lupa duhai urusanku[4] 'telah terjadi sesuatu di antara kita janganlah menyangkalnya.'[5] Aku terusik, Benar... sungguh sesuatu terjadi lebih dari yang aku memiliki saat ini hingga yakin perasaanmu."

Untukmu duhai jabang bayi, kau harus mengetahui hatimu kalo tidak bagaimana kau tau rasanya.
Mari... mari... 'Jalan ini tidak jauh.' ; 'Bersabarlah duhai pejalan kaki sehingga engkau tidak bergerak maju terlalu cepat, tidak mabuk ombak dan disembarang tempat karena anggur adalah minuman alam niskala, jangan kau tabur di atas lumpur hitam berbalut cangkang kefanaan.

Aku  benar-benar tidak tahu duhai sahabatku.
Tidak ada kisah!
sesuatu telah terjadi
Tak seorang pun mengenalinya
Tetapi jika ini sebuah kisah
Biarlah kisah ini terjadi.

Catatan :
1. “Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung, ia berkata kepada keluarganya: “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan,” (Qs Al-Qashash [28]: 29).
2. Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan 'langsung.' QS (An-Nisā’:164)
3. “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”. QS.(Al-Araf ayat :143)
4. Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. QS (Al Isra : 85)
5.  Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
QS. (7 : 172)

by
Maman Abdurohman

Kama

Wahai yang tida bermula
"Telah kulihat di ujung pedang di atas kilatan kaki kuda yang berderap dan telah kucium harumnya mawar berselimut duri-duri tajam, ketika pisau tajam mengintimi kulit leher ismail yang halus bagai sutera, digantinya gibas putih yang digembalakan 40 musim ; bagi hati yang ditelan kama, baginya tiada bedanya."
Semua yang berasal dari sang kekasih adalah suluh api di bukit sina'i meski seluruh sayapku patah tertumpah darah merangkak bertongkatkan paruh karenanya, biarlah cinta ini apa adanya.
Wahai yang tiada akhirnya.

Keyakinanku

"Mempercayaimu adalah pilihanku yang tidak akan ku ubah, membuktikan bahwa aku salah adalah keputusanmu yang tidak akan aku tolak ; Bagiku, apa yang kau takdirkan untuku adalah sebuah keberuntungan : Dimanapun kau tempatkan aku akulah pegunungan yang tidak akan bergeser hingga luluh lantak menjadi debu ."
Ya Rahman, ya Rahim, ya A'fu aku hanya bernaung dibawah payung Rahmat dan Ampunanmu.

Nyatanya Kenyataan Hanya ada satu

"Semakin banyak engkau mengerti semakin sedikit yang engkau ketahui, hingga luruh segala adat dan persepsi dan engkau tiada adanya."
Dalam kehidupan ini sebenarnya kita telah melintasi berbagai dimensi, melihat berbagai peristiwa dan merasakan berbagai suasana dibalik anasir-anasir alam ini, namun kita tidak akan menyadarinya sampai kita mengerti
"kenyataannya... kenyataan selalu hanya ada satu!"
Allah hu ahad.

Jangan berfikir bahwa kau memilikinya

"Jangan pernah berfikir bahwa semua yang ada di atas telapak tanganmu berarti bisa kau genggam, kamu harus mengerti itu!"
Tentu yang membuat anak panah melesat dari gandiwanya hanyalah orang yang memiliki keberanian untuk memanah, kendati ia meleset dari sasaran. orang yang tidak memiliki keberanian memang tidak terlihat berhasil atau gagal, melainkan ia adalah seorang pecundang saja.

Rabu, 22 Juni 2022

Relevansi Hidup

"Mempertahankan hidup itu tidak relevan, yang benar adalah menjalani hidup."
banyak diantara manusia yang menghalalkan segala cara hanya karna sebuah kata, yaitu 'mempertahankan Hidup'.
ini adalah sebuah konstruksi pemikiran kacau, yang tidak pernah ada kaitannya sama sekali dengan apa yang kita sebut kehidupan.
"Hidup itu bukan di pertahankan, tapi di jalani."
"Hidup itu telah ada ukur takarnya, 'seseorang tidak boleh mencampuri atau mengambil apa yang bukan bagiannya', Waktu bukanlah milik kita, dan kita tidak akan mampu menahan lajunya, jika kita paksakan diri maka 'kita harus mendapat hukuman!' kendati tetap saja kita tidak akan bisa menahannya."

Kenyataan Selau Ada Satu

"Segala hal di dunia ini memiliki pola, bahkan untuk benang kusut sekalipun ; Jika seseorang mau berfikir keras pasti akan menemukan penjelasan logis : Setiap pola akan menunjukkan siapa empunya."
Seperti Sebuah lukisan akan mengungkapkan siapa pembuatnya atau sebuah tulisan akan mengabarkan siapa penulisnya.
ini adalah konsekwensi logis dari segala persepsi dibalik penataan mental manusia yang mengungkap kenyataan yang sebenarnya dan kenyataannya... kenyataan selalu ada satu.

Jangan Heran

"Jangan mengherankan kamu lantaran melihat kehidupan ini penuh dengan kekeruhan karna memang itulah wajah asli dunia ini."
manusia itu sejak semula di cipta memang dalam 'kegegeran besar', begitupan ketika diwarisi bumi ini.
karnanya ada sebuah istilah "Jika kamu ingin mencapai kedamaian didunia ini kamu harus mengumpulkan 'senjata' sebanyak mungkin."

Nokhtah Kesempurnaannya

Didalam karyanya, semesta ini tak ubahnya setetes air dalam gelembung kecil di samuderanya yang tidak terbatas. ketika cahaya kearifannya memenuhi seluruh kubah bumi, terlihat satu noktah yang di gores pena kesempurnaannya, lalu didalamnya terlihat apa yang ingin dan tidak kau lihat, janganlah terkecoh oleh keduanya karna dari bagian-bagian terkecil dunia ini diciptanya ribuan cermin memantulkan cahaya yang membuat persepsi menyala di matamu, menyusun setiap konstruksi pemikiran dan menata setiap mentalmu.

wahai para pengembara... Kini engkau telah tahu bukan, ia Al Mustafa telah sejak lama datang sebagai penuntun dalam perjalanan maka bersegeralah menuju sumber cahaya sejati bersamanya! seperti bersegeranya Abul basyar dalam sujudnya yang disucikan, seperti munajatnya sang pembuat bahtera yang diselamatkan, seperti kurbannya sang halil yang diabadikan, Seperti seorang yang berbicara dibukit tua, atau seperti Ruh yang di tiupkan kepada seorang dara suci. jika tidak... ketika pantulan cahaya itu memudar, engakau hanya akan tenggelam dalam kegelapan lumpur hitam.

Janganlah sekalipun engkau terpisah darinya  As-siraj Al-Munir! karena pantulan cahaya itu sama fananya dengan merahnya mawar, kendati kebijaksanaan tetap tidak bisa membedakan, salah-salah engkau sampai kepada api yang berkobar yang meluluhkan kuncup bungamu sebelum mekar, patahlah dahanmu kering layu hangus terbakar, akhirnya kau jatuh kebumi jua. dan jika tidak, maka kuragukan itu, kebijaksanaan dan keindahanmu akan menjadi debu.!

Keindahan Dunia

"Keindahan dunia yang senantiasa berganti-ganti tidak akan menyisakan apapun selain kebingungan saja."

Kau Harus Menyadarinya

"Tidak ada dunia yang bisa memuaskanmu, tidak akan ada yang kembali setelah itu kecuali dalam keadaan terluka dan remuk bermandikan darah! setelah sebelumnya berjalan dalam hayal diantara puing-puing tajam reruntuhan bangunan kuno sebagai warisan dari ular surga yang di remas keputus asaan."

"Kau harus menyadarinya sebelum daun-daun musim semi di hempaskan angin berguguran, menyingkap seluruh persepsimu yang menempel laksana debu di dahimu, bahwa selama ini apa yang kau gauli hanyalah puing-puing tajam, dan hanya orang yang mengenal apa yang ia cari yang mengetahui apa yang ia temukan ; dalam reruntuhan puing-puing, harta tiada banding senantiasa tersembunyi di dalamnya."

EKSISTENSI LIYAN DALAM GEJOLAK AKAL

EKSISTENSI LIYAN DALAM GEJOLAK AKAL

Seseorang akan ada di satu titik dimana ia kebingungan dalam logisitasnya mengenai eksistensi liyan, ketika korelasi subjektifitas dan objektifitas dituntut menjawab pertanyaan yang fundamental seperti "kenapa dan untuk apa kamu hidup?" sementara sebuah nilai sama sekali nihil dari cipta akal, maka segala ihwal yang di 'anggap benar' tidak lagi memiliki konklusi yang harmonis dengan Kaidah-kaidah budi pekerti.

Disamping itu, renjana keingintahuan akan selalu mengapriorikan segala simpul-simpul kebingungan yang mentranspormasi emosi manusia sehingga selalu berhasil mereduksi pertentangan yang mulanya dianggap tidak logis menjadi sebuah keyakinan berupa fabel-fabel budi pekerti yang ajek dan di pertahankan sampai mati, dan seperti 'sebuah alasan untuk hidup bisa menjadi alasan yang bagus untuk mati dalam perjumpaan yang ugahari', meluruhkan segala kenirfaedahan dengan mengelupas cangkang-cangkang kefanaan menuju misteri terjanji.

Catatan : 
Secara 'fascal' sebenarnya seseorang yang berakal tidak perlu terganggu dengan eksistensi ketuhanan kecuali orang yang menyalahfungsikan akal seperti "adakah ia atau tidak ada?"
Jauh sebelum teori ini di kenal pascalian yang di kokohkan diatas nama Blaise Pascal seorang pendeta dan filsuf prancis abad ke 16, namun jauh 14 abad silam teori logika ini sudah diperkenalkan terlebih dahulu dalam dunia Islam, yang mana salah satu tokohnya adalah Sayidina Ali bin Abditolib Karomallahu wajhah.

continue...

Allah Tahu

"Allah tahu apa yang tersembunyi nun dalam hatimu yang tidak/belum terucap di lisanmu, namun Allah membimbingmu menjadikannya sebagai doa bagimu sampai kau menikmatinya hingga ke ujung lidahmu dengan kalimat penyerahan diri."
bencana besar itu adalah ketika kamu di samarkan terhadap kenikmatan-kenikmatan kecil yang di cabut dan disembunyikan dari kesadaranmu.

Berikan yang Terbaik

"Entah kenapa saya tidak pernah menganggap 'Suatu hari nanti' itu sebuah ungkapan yang logis! Bagi saya 'suatu hari nanti' itu seperti sebuah tanda bahwa kita tidak akan sampai kesana ; karna itu setiap saat bagi saya adalah suatu hari nanti dan setiap hari adalah hari terakhir saya : Dengan alasan itu saya akan selalu memberikan yang terbaik semampuh saya terhadap apa yang saya lakukan."
Saya tidak ingin hidup dihari ini dengan kegelisahan atau dengan rasa aman yang berlebihan yang melena dan melalaikan karna ungkapan 'Suatu hari nanti'. "Memikirkannya seperti merajut sebuah kain kafan yang benangnya terbuat dari seluruh urat-urat tubuh yang ditarik dari arteri nadimu, yang setiap saat polanya terbentuk untuk berangsur melemahkan jantungmu hingga ternyata hanyalah sebuah rencana menyambut kematian."
Pada setiap apa yang kita lakukan akan ada harga yang harus di bayar.
fikirkanlah itu...

Hidangan Semu

"Hidangan dunia tidak akan ada yang bisa memuaskan manusia & Sambutannya tidak akan membuat jiwa kita terhormat ; 'dari parrya sampai sudra, dari sudra sampai ksatria, dari ksatria sampai brahmana', kerongkongannya tidak akan pernah sepi dari haus & dahaga selama ia menjadikan dunia sebagai santapannya : suatu entitas yang terdisain mengecap rasa niskala tidak akan pernah bugar dengan jamuan fana."
Menjelang hari yang fitri ini cobalah "mengingat-ingat kembali kampung halaman nenek moyang kita."
Mohon Maaf lahir & batin 🙏

Nyatanya Hidup

Nyatanya, Hidup ini bukan hanya tentang kebijaksanaan dan retorika saja, tapi juga tentang semangat pengabdian dan dedikasi yang selama berabad-abad telah tenggelam di dasar lautan hasrat dan keserakahan!
"Kini fikiran bergerak seperti tikar usang terhempas angin gurun, berusaha menyentuh pantai keruhanian yang membumi di petala-petala terdalam renjana keingintahuan, namun harapan biarlah harapan dan harapan bukanlah strategi untuk memahami percikan asmara tuhan yang terlupakan."

Ide Besar

"Adakalanya kita tidak perlu sibuk dengan pembelajaran dan penjelasan sedangkan ceritanya samasekali berbeda, pada kenyataannya ide terbesar manusia pada umumnya berasal dari apa yang kita anggap fiksi & landasan dari semua yang kau sibukan dengannya berasal dari yang tidak bisa dejelaskan."

Hening

Seseorang akan melihat dirinya sendiri sebanyak mungkin saat ia belajar mengenai harapan orang lain, dan dalam keinsyafan yang hening.
Duhai...
"Apakah penglihatan telah sepenuhnya mengambil alih tempat berfikir manusia."

Ihwal Dunia

"Apa yang seseorang lakukan dan kumpulkan mengenai hal ihwal duniawi dengan mendayagunakan fasilitas-fasilitas rabani baik yang ada di dalam atau diluar dirinya, baik yang zahir atau yang batin sama sekali tidak memiliki konklusi yang harmonis dengan fabel-fabel kemanusiaan melainkan nyata-nyata hanyalah kerugian yang disamarkan terhadap para pemakan tanah."

Sang Cinta

Di bawah kubah langit, Rindu dendam menyelimuti Sang Cinta ; Di negeri asalnya ia hanya melihat kekasih tunggalnya namun kini ia terkurung melihat perbedaan-perbedaan lahir dari rahim ibu Hawa.
Ruang dan waktu membuat batasan dan jarak, namun dari arah yang sama pengetahuan dan hukum terhampar di hadapannya laksana kanfas semesta dan sayapnyapun patah : kini ia merangkak dengan paruhnya dari zaman ke zaman, negeri-negeri telah dilewatinya dengan berbagai kisah haru biru kedengkian yang bertengger di atas pekuburan habil.
Kisah ini begitu tua... kerinduannya semakin menyiksa, hampir hampir saja sang pecinta terkapar lemas di tengah gurun tandus, namun seketika ia melihat dari atas bahtera wajah kegagahan sang kekasih membersihkan luka-luka lama!
Semua tentang sang Cinta dalam pengembaraannya... Bagaimana api bisa membakarnya, sementara ia terbakar hebat dalam dada bocah penghancur berhala, Sesekali ia membuat Pecinta merajuk rindu bagai sebuah titik kesepian di dalam Nun sendirian selama 3 hari tiga malam.
Semua tentang kisah sang cinta... Kerinduan hati semakin memuncak 40 masa di bukit Tua ketika dahulu sebatang kayu membelah lautan berwarna merah menenggelamkan kesedihan dan kengerian tukang batu dan sihir sihirnya, jantung dan nadinya mulai melemah dan terkulai karna mengharap wajah kekasihnya.

Satu persatu ia lewati berbagai ke elokan dan kengerian dunia dan ia kecewa, Hari-hari tetap sama, dalam jaga ia hampa dan ketakutan ; dari cuka ia menjadi anggur segar, dari duri ia menjadi mawar : Kasturi tidak akan kembali menjadi darah, arang tidak kembali menjadi kayu bakar dan akhirnya ia pergi menjual seluruh kebijaksanaan. 

Semua ini tentang sang Cinta ... Setelah menyaksikan berbagai kedustaan dunia tentang wajah kekasihnya dari para pendusta pemakan tanah dan para pencuri harta selama berabad abad, Cintapun patah sepatah patahnya, remuk seremuk remuknya, Nelangsa dalam derita yang tiada tandingnya, hingga membuat Neraka menutup pintu pintunya karna malu.
Apalah artinya seletup api majusi tentu akan padam, bahkan kudengar gemeretak tiang tiang salib patah berserakan dipunggiran pantai. Datang dikali penghujung Cinta, dalam keadaan suci-sesucinya dari eksistensi murni yang telah ditempa dalam jasad terbaik di jagat raya.
Burung Merak yang datang dari Pohon Kejadian, sayapnya telah pulih kembali untuk terbang menemui sang kekasih..; iapun pergi meninggalkan bulu-bulu indahnya sebagai perhiasan kebijaksanaan, azimat bagi para pecinta sejati, dan ia yang mengikutnya tidak akan tersesat selama-lamanya.

catatan :
Eksponensi cinta mereduksi segala perbedaan-perbedaan dunia menjadi berbagai bentuk harmonis pada fabel-fabel yang dilukiskan dalam berbagai kisah kemanusiaan, namun ia sendiri tidak terlukiskan.
Pada akhirnya Cinta yang jamak kita kenal tidaklah memiliki nama, ia terbakar hebat bersama seluruh 'kehendak bebas' yang selama ini mengutuknya, dan para pecinta sejati adalah ia yang telah patah hati oleh kehidupan dunia.

Persepsi Cinta

"Engkau membuka rongga kecemasan dihati dengan memperingatkanku dengan Nerakamu, engkau wartakan aku berita gembira dengan surgamu agar aku merasa cemburu rindu ; engkau biarkan aku dalam ketidak berdayaan penuh harap dan keu letakan fikiranku diantara surga dan neraka, hingga terbentang jarak yang tidak berantara : Semua tentang cinta & pengabdian, aku menatap yang tidak ditatap. Semakin kau tampakan kelemahanku semakin kulihat kesempurnaan Cintamu."

Logika Taqdir

"Bersikap lalai terhadap Norma-norma yang berlaku berdasarkan seseuatu ketentuan yang tidak kamu ketahui adalah pertanda lemahnya pemikiran, 'menjadi lengah, diam (Pasif) dan tidak melakukan apa-apa' bukanlah tradisi orang-orang berakal. ; inilah yang membuat seseorang sulit memahami secara final atau bahkan bermasalah dengan taqdir."